Cemoro sewu merupakan jalur pendakian gunung lawu yang masuk administrasi Kabupaten Magetan, berada di ketinggian -+ 1.600 Mdpl
- Cemoro Kandang
Cemoro kandang merupakan jalur pendakian gunung lawu yang masuk administrasi Kabupaten Karanganyar, berada di ketinggian -+ 1.600 Mdpl
- Candi Cetho
Candi Cetho merupakan jalur pendakian gunung lawu yang masuk administrasi Kabupaten Karanganyar, berada di ketinggian -+ 1.496 Mdpl
- Singo Langu
Singo Langu merupakan jalur pendakian gunung lawu yang masuk administrasi Kabupaten Magetan, berada di ketinggian -+ 1.200 Mdpl
Tips Pendakian Gunung Lawu
- Persiapkan fisik kamu sebelum melakukan pendakian gunung lawu dengan cara olahraga H- 7 sebelum keberangkatan seperti lari pagi, berenang dll
- Kamu harus tahu dulu seperti apa gunung lawu itu, dari akses, jalur pendakian dll
- Persiapkan Perbekalan mulai dari Gear, Logistik, Uang saku dll
- Persiapkan kecakapan dalam dunia pendakian minimal tahu cara penanganan hipo dalam kelompoknya
- Tidak lupa izin orang rumah dan berdo’a
Misteri Gunung Lawu
Berbicara perihal Gunung Lawu tidak jauh yang namanya Kerajaan Majapahit dimana menurut cerita pada masa lampau (1400M) yang di pimpin oleh Sang Raja Brawijaya VÂ dan merupakan Raja terkahir dari kerajaan Majapahit yang kumandang sampai ke negeri Cina.
Sang Raja mempunyai 2 istri yang berkembangsaan Tiongkok yaitu Ratu Jingga dan Ratu Petak Putri dari 2 istrinya tersebut sang Raja memiliki 2 keturunan yang pertama adalah Panggerang Katong dari istri Ratu Jinggan dan istri Petak Putri melahirkan Raden Patah. Seiring berjalannya waktu , hari, bulan, dan tahun anak-anak sang raja tumbuh dewasaa.
Raden Patah yang menginjak dewasa dan berhak memilih kepercayaan, Raden Patah memeluk Agama Islam dimana sang Ayah penganut Agama Budha masa itu, Sang Raja pun tidak begitu suka atas keputusan sang anak memeluk Agama Islam. Seiring berjalannya waktu kerajaan Majapahit semakin goyang dan meredup dari situ sang anak yaitu Raden Patah mendirikan sebuah kerajaan baru yaitu Kerajaan Demak.
Dari keputusan sang anak mendirikan sebuah kerajaan sendiri sang rajapun gundah gulana melihat sang anak mendirikan kerajaan sendiri yang beraliran Islami, dari sini sang Raja yaitu Brawijaya melakukan beberapa semedi sendirian dan suatu hari sang Raja memutuskan untuk semedi di suatu tempat yang sebelumnya mendapatkan firasat bahwasanya kerjaan Majapahit akan hancur dan pindah kejayaan ke Kerajaan Demak yang di pegang anaknya.
Pada suatu hari berangkatlah sang raja ke suatu tempat yang sunyi yaitu puncak Gunung Lawu dalam perjalanan sang raja bertemu dengan kepada dusun yang masuk dalam wilayah kerajaan majapahit kepala dusun tersebut adalah Dipa Manggala dan Wangsa Manggal, karena sang abdi tidak tega melihat sang raja sendirian menuju tempat semedi merekapun menemani sang raja ke Puncak Gunung Lawu.